22 Des 2009

225 Warga Terancam Lumpuh

TRENGGALEK--MI: Sedikitnya 255 warga di dua desa yakni Desa Pringapus, Kecamatan Dongko dan Desa Bogoran, Kecamatan Kampak, Trenggalek, terserang chikungunya dalam sepekan terakhir.

Data yang dihimpun menyebutkan desa yang paling parah terserang penyakit yang mengakibatkan lumpuh ini adalah Desa Pringapus yakni mencapai 244 orang. Sedangkan di Desa Bogoran, baru terdeteksi sekitar 11 orang. Saat ini, sebagian besar warga menjalani perawatan rawat jalan. Akibat, puskesmas di Kecamatan Dongko tidak mampu lagi menampung jumlah pasien.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Trenggalek Suparman memperkirakan penyebaran virus dari nyamuk Aedes Aegypty di dua desa ini berasal genangan air di penampung getah pinus. "Dua desa berdekatan dengan perkebunan pinus. Sangat mungkin sebaran nyamuk berasal
dari genangan air yang jarang dibuang," jelas dia, Minggu (20/12).

Pihaknya, kata Suparman, langsung melakukan pengasapan (fogging), terutama di desa
Pringapus yang diketahui paling parah. "Kita juga meminta bantuan pihak perhutani yang mengelola hitam pinus yang menjadi salah satu mata pencarian warga sekitar," jelas Parman.

Chikungunya dapat membuat pasien terderang lumpuh sementara. Gejala awal penderita ditandai badan panas, nyeri persendian, pusing yang diikuti lumpuh yang dapat menyebar ke seluruh persendian tubuh. (ES/OL-02)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar